WEB BLOG
this site the web


Kelembutan Nabi Kepada Istri.


Siapakah orang yang paling lembut dan sabar terhadap orang lain? Tiada lain, tentulah Rasululllah Sallallahu Alaihi Wassalam. Siapakah suami yag paling asih, asah, dan asuh kepada istri? Tentunya juga pasti Rasulullah Sallallahu AlaihiWassalam. Beliau mengasah dn mengasuh para istrinya dengan baik.
Imam Abu Dawud, seorang pakar hadits, pernah meriwayatkan sebuah kisah mengenai Aisyah RA. Ia bercerita, suatu hari Sayyidina Abubakar meminta izin masuk ketempat Rasulullah Sallallahu Alaihi Wassalam. Tiba-tiba beliau mendengar Aisyah bercerita dengan nada keras kepada Rasulullah Sallallahu Alaihi Wassalam. Sesudah diizinkan masuk, Abubakar berkata kepada Aisyah Putrinya. “Mengapa engkau berani berbicara dengan keras kepada Rasulullah? Abubakar menggangkat tangannya hendak memukul Aisyah, tetapi Rasulullah mencegahnya, kemudian Abubakar keluar dengan keadaan marah. Lalu Rasulullah berkata kepada Aisyah “Tahukah engkau aku telah menyelamatkan kamu dari pukulan ayahmu?
Beberapa hari kemudian Abubakar kembali memohon izin masuk ketempat Rasulullah. Pada waktu itu ia melihat Rasulullah dan Aisyah telah rukun kembali. Ia berkata, “sertakan aku dalam suasana damai kalian, sebagaimana kalian telah menyertakan aku dalam suasan bertengkar kalian”. Kemudain Rasululah menjawab, kami telah melakukan, kami telah melakukan. (HR.Abu Daud).
Istri bekerja sepanjang hari dirumah, karena itulah mereka mengalami saat kritis,stres karena pekerjaan. Dalam keadaan seperti inilah, kadang muncul sikap kasar mereka terhadap suami. Sebaliknya, suami tentulah harus memahami, sebagaiman dicontohkan Rasulullah, perlu ada sikap sabar dan lembut menghadapi istri yang mengalami saat-saat kritis seperti ini.
Kelembutan Rasulullah dalam menghadapi istrinya yang paling keras itu, menjadi contoh bagi para sahabat dan tentunya kita sebagaimana umatnya. Salah seorang yang mengikuti teladan Rasulullah tersebut adalah Sayyidina Umar Bin Khathab. Khalifah kedua ini pernah mengalami kejadian yang serupa. Pada suatu waktu, seorang badui datang kerumah Sayyidina Umar untuk mengadukan perilaku istrinya yang kurang terpuji. Ketika sampai dirumahnya Sayyidina Umar dia mengetuk pintu dan mendengar suara istri Umar berbicara dengan nada yang keras. Karena itulah, ia segera berbalik arah, meninggalkan rumah sang khalifah. Dalam Hadits dia berkata, “kalau Amirul Mu’minin saja diperlakukan kasar oleh istrinya, apalagi saya yang hanya rakyat biasa.
Tak lama kemudian, Umar keluar dan melihat lelaki badui itu bergegas meninggalkan rumahnya. Maka Umar memanggilnya dan bertanya. Ada perlu apa? Ia menjawab “keperluanku telah terpenuhi”. Umar bertanya, “jelaskan kepadaku apa keperluanmu? Ia berkata “Wahai Amiru Mu’minin, aku datang kepadamu dengan maksud mengadukan akhlak istriku yang kurang baik. Namun aku melihat istrimu seperti istriku, bahkan lebih kasar. Aku berkata dalam hati “kalau Amirul Mu’minin saja diperlakukan kasar oleh istrinya, apalagi aku”.
Umar menjelaskan, “aku sabar mengahadapi itu karena ia mempunyai hak-hak kepadaku. Ia telah merawat dan mendidik anak-anakku, memasakkan makananku,mencuci pakaianku dan membersihkan rumahku. Karena itu, aku biarkan ia bersikap demikian. Belajar dari Rasululah, Umar Bin Khathhab jadi arif. Dia memberikan tips sikap suami dalam keluarga sebagai berikut.”Jika seorang berada ditengah-tengah keluarganya hendaklah seseorang (lelaki/ayah) seperti anak kecil. Yakni, dalam hal berkasih sayang dan bersikap lembut. Namun jika sedang berada ditengah-tengah masyarakat, hendaklah ia berperilaku sebagai seoarang pria dewasa yang jantan dan tegas.

0 komentar:

Posting Komentar

 

W3C Validations

Cum sociis natoque penatibus et magnis dis parturient montes, nascetur ridiculus mus. Morbi dapibus dolor sit amet metus suscipit iaculis. Quisque at nulla eu elit adipiscing tempor.

Usage Policies